Pulau Hantu di Jepang


Pulau Hashima yang dalam bahasa Jepang Berarti Pulau Batas, sebelumnya disebut sebagai Pulau Gunkanjima atau Pulau Kapal Perang. Pulau ini dihuni pada tahun 1887 sampai 1974 sebagai fasilitas penambangan batu bara. Bangunan-bangunan kokoh yang telah ditinggalkan penghuninya dan tembok laut disekelilingnya yang membuat pulau ini menjadi terkesan angker dan oleh sebab itu orang-orang lebih mengenalnya sebagai Pulau Hantu.

Pulau ini berdiri pada masa awal industrialisasi di Jepang. Mitsubishi membeli pulau ini dan memulai projectnya pada tahun 1890. Tujuan dari project ini adalah untuk mendapatkan batu bara dari dalam laut. Mereka membangun gedung beton pertama di Jepang, blok apartemen pada 1916 untuk dihuni para pekerja mereka serta untuk melindungi dari angin topan.


Pada 1959 tingkat kepadatan penduduk di pulau ini adalah 835 orang per hektar atau 83.500 orang per km persegi. Ini merupakan tingkat kepadatan penduduk tertinggi yang pernah dicatat dalam sejarah dunia.



Saat minyak bumi menggantikan batu bara di Jepang pada 1960 an pertambangan batu bara mulai ditutup di seluruh negeri. Termasuk juga di Hashima. Mitsubishi secara resmi mengumumkan penutupan Hashima pada 1974 dan saat ini telah kosong dan ditinggalkan, karena itulah ini disebut sebagai Pulau Hantu.









0 komentar:

Posting Komentar